Pada hari Minggu (11/12/2022) Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBIN) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Peradaban kembali menyelenggarakan seminar bahasa dan sastra di Pendopo Eks Kawedanan Bumiayu dengan tema “Penguatan Bahasa dan Sastra Sebagai Identitas Bangsa di Era Digital.”

Seminar ini bertepatan dengan peringatan Bulan Bahasa sekaligus puncak perayaan Dies Natalis Ke-7 Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. Tema seminar yang diambil dirasa cocok untuk mewakili kondisi saat ini, dimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di tengah masyarakat Indonesia telah memasuki berbagai ranah kehidupan, termasuk pendidikan.

Acara dibuka oleh Ketua Jurusan PBIN Ririn Setyorini, M.Pd. Dalam sambutannya, Ririn menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir, juga kepada seluruh pihak yang telah ikut serta mensukseskan seluruh rangkaian acara dies natalis, serta kepada narasumber yang telah berkenan menyempatkan hadir untuk memberikan materi dan berbagi ilmu pada workshop yang diprakarsai Hima PBIN ini.

Dalam seminar ini, Mulasih Tary, M.Pd. dan KRT. Dimas Sastrowinoto, M.Pd.I. hadir sebagai narasumber untuk memberikan materi. Selain narasumber, hadir juga peserta dari kalangan siswa dan guru dari berbagai SMA/SMK sederajat se-Kabupaten Brebes, dosen, mahasiswa, serta para undangan.

Dua pemateri bersama mahasiswa PBIN sebagai moderator

Mengulik sedikit profil dari dua narasumber seminar ini, profil pertama adalah Mulasih Tary, M.Pd., merupakan Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Peradaban kelahiran Pemalang, Jawa Tengah. Menjadi penulis adalah cita-citanya dari kecil. Kegemarannya menulis karya cerpen, dongeng, juga puisi, kini diwujudkannya melalui kerja sama dengan beberapa penerbit dan media massa baik cetak maupun digital. Sudah tidak terhitung lagi buku-buku karyanya yang diterbitkan dan tersebar di toko buku seluruh Indonesia.

Profil pemateri selanjutnya, K.R.T. Dimas Sastrowinoto, S.Pd.I., M.Pd.I  yang juga dikenal sebagai Dimas Indiana Senja, adalah sastrawan yang dikenal melalui karya-karyanya berupa puisi, cerita pendek, dan esai cerita yang sudah dipublikasikan oleh penerbit dan media massa di seluruh Indonesia. Selain menulis dan memanggungkan karya-karyanya, Dimas juga menekuni sebagai editor sejumlah penulis. Dimas juga pendiri Bumiayu Creative City Forum (BCCF), komunitas berbasis kreativitas di Bumiayu, Jawa Tengah dan pengasuh Komunitas sastra santri “Pondok Pena” Purwokerto. Pada tahun 2022, Dimas Indiana Senja dianugerahi gelar K.R.T. Dimas Sastrowinoto dari Kasunanan Surakarta berkat pengabdiannya melestarikan budaya nusantara selama lebih dari satu dasawarsa melalui tulisan, kegiatan, dan penelitian. Ini merupakan satu-satunya gelar kebangsawanan yang diterima oleh kalangan sastrawan.

Dari kegiatan seminar ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa bahasa sebagai identitas bangsa lahir dari kesepakatan masyarakat Indonesia yang berbudaya dan multikultural. Seiring perkembangan teknologi yang hadir sebagai media baru tempat menyebarkan informasi, ilmu pengetahuan, dan pendidikan, hal ini secara langsung mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia, khususnya pada jejaring maya. Untuk menguatkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa, perhatian kita bersama sangat dibutuhkan dalam menguatkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa agar tidak kehilangan arah dan maknanya.

Categories: Berita