BUMDes Demang Sakti Desa Pangebatan Kecamatan Bantarkawung mengundang empat Praktisi IT sekaligus Dosen Universitas Peradaban sebagai narasumber Pelatihan Digital Marketing UMKM Desa Pangebatan. Keempat praktisi tersebut adalah Nurul Mega Saraswati, M.Kom., Rito Cipta Sigitta Hariyono, M.Kom., Rizki Noor Prasetyono, M.Pd., dan Achmad Syauqi, M.Kom. Pelatihan Digital Marketing diikuti 18 BUMDes, PKK, UMKM dan Karang Taruna yang ada di wilayah Kecamatan Bantarkawung.
“Kegiatan pelatihan ini menjadi langkah awal agar BUMDes dan UMKM bisa lebih aktif dan masif dalam menggerakkan ekonomi masyarakat di masing-masing desa dengan mengutamakan kearifan lokal”, ungkap Camat Bantarkawung Slamet Budi Raharjo, S.IP. dalam pembukaan Pelatihan Digital Marketing UMKM Desa Pangebatan didampingi Kepala Desa Pangebatan H. Lukmanul Hakim, bertempat di SMK Ma’arif 2 Bantarkawung, Senin (27/6/22).
“Pelatihan tersebut diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi para peserta agar dapat menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang dapat melihat peluang usaha di desa”, ujar Lukmanul Hakim.
“BUMDes dan UMKM menjadi langkah awal dan semoga bisa bersinergi bersama membangun ekonomi yang berkelanjutan, tentunya pemerintah Desa Pangebatan akan mendukung program penguatan ekonomi di desa pangebatan”, imbuh Lukmanul.
Sementara itu, Nurul Mega Saraswati M.Kom. narasumber dari Universitas Peradaban menyampaikan, kegiatan yang saat ini dilakukan merupakan langkah yang berani khususnya bagi UMKM di Desa Pangebatan.
“Artinya kita belajar disini dipersiapkan untuk menghadapi tantangan kedepan dalam berbisnis,” ujar Mega.
Ketua Panitia Pelatihan sekaligus Ketua BUMDes Demang Sakti Desa Pangebatan Hilmi Labib, S.Kom., mengatakan kegiatan pelatihan digital marketing saat ini dilaksanakan atas bantuan CSR dari PT. PP melalui Program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan).
Tujuan pelatihan adalah untuk membentuk wadah khususnya bagi UMKM di desa Pangebatan agar kedepan UMKM bisa tumbuh mandiri dan bisa mengembangkan usahanya dengan mengikuti perkembangan industri yang sudah maju.
“Dunia saat ini sedang menantikan ledakan ekonomi digital pasca pandemi yang tentunya akan merubah lanskap bisnis”, ungkap Hilmi.
Dalam kesempatan tersebut Hilmi Labib mengungkapkan, di era digital sekarang ini UMKM dituntut dapat beradaptasi dan beralih menggunakan platform digital, oleh karena itu pelatihan tersebut menjadi solusi yang tepat untuk beradaptasi guna mempertahankan bisnis dengan mengikuti perkembangan industri dan transformasi digital.
“Kalau berbicara digital tentu juga membahas mengenai tren ke depan yang ada saat ini. Hal ini salah satunya bisa dilihat dari pengguna internet di Indonesia yang semakin meningkat”, pungkas Hilmi Labib.