Sabtu (30/09/23) Universitas Peradaban menyelenggarakan Kuliah Umum, mengusung topik “Energi Terbarukan Untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045”, dengan menghadirkan Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo sebagai pembicara utama. Kegiatan yang dilaksanakan secara offline di Masjid Alfiah Nasucha Kampus Universitas Peradaban tersebut dipandu oleh Aqib Ardiansyah, M.Si. selaku moderator  dan dosen Universitas Peradaban. Dalam kesempatan tersebut turut hadir diantaranya Rektor beserta jajarannya, Ketua Yayasan Ta’allumul Huda beserta jajarannya, Dr. Muhamad Reza. M.T. selaku Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PT PLN Nusantara Power sekaligus Dosen Teknik Elektro Universitas Peradaban, serta ratusan peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan alumni.

Rektor Universitas Peradaban menyampaikan pentingnya mengangkat pembahasan mengenai transisi energi khususnya pada generasi muda, karena Indonesia memiliki potensi alam yang luar biasa dengan berbagai alternatif energi baru terbarukan,, mengingat energi fosil menimbulkan dampak polusi yang luar biasa.

Sementara itu, Hartanto Wibowo menyampaikan tentang potensi energi terbarukan di Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di masa depan. Tak hanya menjelaskan potensi energi terbarukan di Indonesia, beliau juga menjelaskan kebijakan-kebijakan apa yang telah dan akan ditempuh oleh pemerintah melalui rancangan program jangka pendek dan jangka panjang.

“PLN menitikberatkan transisi energi melalui tiga pilar utama. Pertama, program jangka pendek yakni perubahan pembangkit energi dari bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan. Kedua, program jangka panjang seperti Carbon Capture Utilization Storage [CCUS] dan peningkatan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT). Ketiga, program dan layanan berbasis tenaga listrik seperti ekosistem kendaraan listrik, termasuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum [SPKLU], Pembangkit Listrik Tenaga Surya [PLTS], dan lainnya,” paparnya.

Menurutnya, salah satu program jangka pendek yang tengah dilakukan PLN untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan bauran energi bersih adalah program dedieselisasi berbahan bakar fosil sebesar 1 giga watt. Dedielisasi menjadi program kunci untuk menekan emisi gas rumah kaca guna mencapai target Nett Zero Emission pada tahun 2060.  

“Melalui KTT G20 Bali Tahun 2022, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi. Dalam KTT tersebut semua negara sepakat untuk memberlakukan denda bagi negara yang masih menghasilkan CO2,” sambungnya.

Lebih lanjut Hartanto mengungkapkan bahwa Indonesia di tahun 2045 akan mencetak sejarah emas dimana 70 persen masyarakatnya ada di usia produktif, sehingga generasi emas Indonesia 2045 dapat terwujud apabila arah kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM berpihak pada masyarakat melalui peningkatan pendidikan, kesehatan, ekonomi dan politik, untuk itu energi bersih dan terbarukan sangat diperlukan negara yang sedang berkembang seperti Indonesia agar selaras dengan program Indonesia Emas 2045.

Ia berpesan agar mahasiswa sebagai generasi muda jembatan antara pemerintah dan masyarakat harus adaptif terhadap teknologi dan mulai mempersiapkan penggunaan transisi energi.

Acara yang dibanjiri giveaway tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dipandu oleh moderator dan diikuti para peserta kuliah umum dengan antusiasme yang tinggi. Sepuluh mahasiswa sukses menjawab pertanyaan yang diberikan dan berhak mendapatkan hadiah berupa 5 unit laptop dan 5 paket beasiswa selama satu semester.

Pada akhir acara moderator menyampaikan kesimpulan dari pembicara yang telah memaparkan materi. Kemudian acara diakhiri dengan dokumentasi dan dirangkai acara peletakan batu pertama pembangunan Sport Center.

Categories: Berita