Universitas Peradaban kembali meluluskan 327 wisudawan/wisudawati program sarjana tahun akademik 2021/2022 dalam sidang terbuka senat Wisuda Sarjana Ke-7 Universitas Peradaban pada Sabtu, 5 November 2022.
Dua tahun terakhir prosesi wisuda dilaksanakan secara virtual akibat pandemi covid-19, namun tahun ini dilaksanakan secara luring atau offline di Gedung Serbaguna Sahabat Alam Bumiayu.
Sebanyak 327 wisudawan dan wisudawati mengikuti acara sakral ini, terdiri dari 101 laki-laki dan 226 perempuan yang berasal dari 13 program studi. Lulusan terbaik universitas diraih oleh wisudawan dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Prodi Akuntansi atas nama Nazar Maulana dengan nilai IPK 3,97, serta wisudawati dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia atas nama Tisatun Asri dengan nilai IPK 3,98.
Rektor Universitas Peradaban Dr. M. Kadarisman, S.H., M.Si. menegaskan, Universitas Peradaban tidak ingin menciptakan pengangguran intelektual tetapi menyiapkan mahasiswa serta lulusannya untuk dilatih kemampuan, pengetahuan serta keterampilan enterpreneurnya menjadi wirausahawan muda melalui pembinaan dari Pusat Inkubator Bisnis Universitas Peradaban. Di era digital dan globalisasi, hal ini menjadi solusi yang tepat demi terserapnya lulusan di dunia kerja.
“Kemampuan enterpreneur ini akan menjadi solusi bagaimana lulusan kami dapat cepat bekerja bahkan membuka lapangan pekerjaan. Kedepan Universitas Peradaban akan mengutamakan enterpreneur base dan riset base, jadi tidak menciptakan pengangguran terdidik”, tuturnya.
“Tracer study yang sudah lama ada juga akan digalakkan kembali”, tambah Kadarisman.
Sementara itu, Guru Besar Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ir. Budiarto, S.T., M.T. dalam orasi ilmiahnya mengajak mahasiswa untuk tidak berhenti belajar setelah diwisuda.
“Wisuda bukan sekedar selebrasi tetapi menjadi pembuktian kepada diri sendiri, orangtua, keluarga, dan masyarakat di sekeliling kita bahwa kita mampu melewati proses kehidupan akademik yang mengandung nilai-nilai kejujuran, pengorbanan, dan kegigihan yang akan menjadi penyemangat untuk menatap masa depan”, kata Budiarto.
Menurutnya, di era industrial 5.0 perubahan-perubahan industri yang mengarah pada kecerdasan buatan bisa menjadi tantangan untuk kita sekaligus juga bisa menjadi peluang. Untuk itu lulusan perguruan tinggi harus siap dan memiliki SPIRIT yaitu Sinergi (kita tidak bisa sukses tanpa bantuan dan kerjasama dari orang lain), Professional (kita tidak akan dihargai oleh orang lain apabila bekerja dengan tidak professional dan main-main), Integritas (kejujuran adalah modal kesuksesan), Responsible (cepat tanggap terhadap keadaan yang selalu dinamis), Inovasi agar tidak ketinggalan dengan yang lain, serta Totalitas (segala sesuatu harus dilakukan dengan serius).
“Kalau yang tidak bisa mengikuti tantangan tersebut maka kita akan tergerus, oleh sebab itu kita perlu persiapkan dengan baik, dengan semangat dan nilai-nilai kejujuran, keuletan kegigihan sewaktu kuliah disemangatkan lagi untuk dijadikan sebagai mildstone”, pungkasnya.