Universitas Diponegoro kembali berkunjung ke Universitas Peradaban dalam rangka melaksanakan kegiatan dan menjalin kemitraan yang berwawasan pembangunan berkelanjutan, Senin (16/12/2024). Kaprodi Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Dr. Jaka Aminata, S.E., M.A. hadir sebagai perwakilan ILO (International Labour Organization). Dalam lawatannya, Dr. Jaka juga mengajak belasan dosen yuniornya.
Dalam paparannya, Dr. Jaka menyampaikan bagaimana cara agar kita mendapatkan pendanaan dan bagaimana bisa masuk ke dalam struktur budaya masyarakat nelayan tanpa menyinggung mereka. “Untuk itu kami ingin menggali informasi dan minta pendapat dari Universitas Peradaban, misal ide memanfaatkan pantai agar bisa ditanami sayuran,” jelasnya.
“Jadi mohon kepada Bapak/Ibu Dosen untuk membuat proposal maupun ide-ide secara tertulis cukup 1-2 halaman dengan 1000 atau 2000 kata yang nantinya akan kami kembangkan. Masalah-masalah sosial kita teliti secara keilmuan, ekonomi, sosial, maupun statistik agar bisa menyentuk ke akar masalahnya. Harapannya, bila ada ide-ide cemerlang bisa disampaikan ke Universitas Diponegoro dan selanjutnya dapat bekerjasama dalam pembuatan modul agar mudah diterima masyarakat, sasarannya juga kepada mahasiswa,” pungkas Dr. Jaka.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh ILO dengan tema “The Sustainability Global Approach Via the Transition Program from Vocational School Maritime to University Level.” Sektor perikanan menjadi concern ILO karena memiliki peran penting dalam ekonomi global dan lokal, dan transisi dari produksi ke berorientasi ekspor adalah langkah yang penting untuk memaksimalkan potensi sektor ini. Meski ada banyak terdapat tantangan, transisi ini dapat membuka peluang baru dan membawa manfaat ekonomi yang signifikan. Diperlukan investasi dalam infrastruktur, peningkatan logistik, dan penegakan praktik perikanan berkelanjutan. Dengan strategi dan implementasi yang tepat, sektor perikanan dapat berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Jika transisi ini berhasil, sektor perikanan dapat membuka peluang ekonomi baru dan memainkan peran yang lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi.
Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk menampung berbagai permasalahan dan ide terkait para pekerja di bidang perikanan/kelautan, seperti nelayan dan ABK (Anak Buah Kapal), yang berada di pesisir pantai utara. Permasalahan-permasalahan tersebut akan diidentifikasi dan dirumuskan dalam modul pembelajaran yang terdiri dari empat fokus, yaitu pekerjaan layak, kerangka bisnis dan HAM, ekonomi pesisir, serta keterampilan praktis/advokasi. Keempat modul ini nantinya akan diringkas dalam bentuk empat booklet yang diharapkan dapat lebih mudah dipahami.
Tahapan selanjutnya adalah implementasi kegiatan yang mencakup tri dharma perguruan tinggi, yaitu1) Pengajaran, dalam hal ini sebagai materi pembelajaran mata kuliah; 2) Penelitian, sebagai bahan penelitian mengenai ekonomi biru, dan 3) Pengabdian masyarakat, dalam bentuk pelatihan dan peningkatan keterampilan melalui kerja sama dengan beberapa stakeholder terkait.
Antusiasme peserta yang hadir cukup tinggi dan cara berlangsung interaktif disertai dengan games berupa kuis dan juga sesi tanya jawab seputar topik bahasan.(Rly)