Ketua LPPM Universitas Peradaban

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Peradaban baru saja usai selenggarakan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun Akademik 2023/2024, Selasa (16/1). Mengangkat tema “Penguatan Pembangunan Indeks Manusia Berbasis Aset dan Potensi Desa”, KKN tahun ini diikuti 316 mahasiswa yang berasal dari 13 program studi dari 4 fakultas.

Rektor Universitas Peradaban 

Mengawali pembekalan, Rektor Universitas Peradaban Dr. Muh. Kadarisman, S.H., M.Si. memberikan sambutan dan pesan yang sangat bermakna bagi mahasiswa peserta KKN. “Selangkah lagi kalian akan meninggalkan kampus tercinta ini, lepas dari sini kalian harus menyiapkan karya masing-masing diantaranya dengan mengikuti KKN,” ujarnya.

Menurutnya, kalau mahasiswa sudah dihadapkan pada karya ilmiah maupun penelitian untuk skripsi, walaupun sudah dibekali ilmu tentang metodologi penelitian biasanya nasib bisa berbeda-beda, yang satu lancar, yang satu sedang-sedang saja, dan yang lainnya tersendat-sendat bahkan bisa sampai drop out. Teori-teori baik pengetahuan metopen maupun metodologi yang sudah dipelajari akan memperkuat pemahaman dan bisa diimplementasikan dalam masyarakat, mahasiswa juga harus bisa memecahkan masalah serta transfer knowledge kepada masyarakat.

Pada akhir sambutannya, Dr. Kadarisman berpesan agar mahasiswa tau diri dan tidak boleh protes mengenai fasilitas yang ada di desa, jangan menambah masalah tapi justru harus bisa hidup di tengah masyarakat.

Dua pemateri dari LPPM hadir mengisi acara inti yakni Dr. Sutarmin, S.Si., M.M. selaku Ketua dan Randi Adzin Murdiantoro, S.Si., M.Sc. selaku Sekretaris LPPM.  Di sesi pertama, Dr. Sutarmin mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Mahasiswa Peserta KKN, Para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta Panitia KKN.

Dr. Sutarmin mengatakan tidak masalah kita dilahirkan dan berpendidikan dimana, tetapi kiprah kita di masa depan yang akan menentukan keberhasilan. Dalam KKN dan bermasyarakat, kepintaran tidak menjadi ukuran, namun yang berlaku adalah soft skill.

Lebih lanjut Dr. Sutarmin menjelaskan secara mendetail mengenai ukuran kemajuan mahasiswa dilihat dari indeks kemajuan pembangunan masyarakat, bagaimana membangun kesuksesan, serta kunci sukses membangun teamwork.

“Cobalah membangun desa apa adanya dan kembangkan desa dengan soft skill yang dimiliki, bukan memberi masalah kepada masyarakat tapi berikanlah solusi, jangan sampai setelah diterjunkan ke masyarakat justru bingung,” pungkasnya.

Di sesi kedua pembekalan, Randi lebih menfokuskan paparannya pada teknis pelaksanaan KKN, mulai dari aturan main hingga tugas dan tanggungjawab Peserta KKN. Pembekalan ditutup dengan sesi diskusi antara Peserta KKN, LPPM, DPL, serta Panitia KKN.

Categories: Berita