Universitas Peradaban merupakan Universitas kedua di Kabupaten Brebes, pengembangan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Islam Bumiayu. Kampus Universitas Peradaban terletak di Jl. Raya Pagojengan KM.3, Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Didirikan oleh Yayasan Wakaf Ta’allumul Huda Bumiayu berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 427/E/O/2014 dan diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2014 oleh Direktur Kelembagaan Perguruan Tinggi, Kemendiknas RI didampingi Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, S.E., M.H. serta Rektor Universitas Peradaban Prof. Dr. Yahya A. Muhaimin yang juga tokoh perintis berdirinya Universitas Peradaban.
Rektor Universitas Peradaban Periode 2022-2026 Dr. Muh. Kadarisman, S.H., M.Si. bersama para Wakil Rektor, baru-baru ini melakukan ziarah ke makam perintis, pendiri, sekaligus Rektor pertama Universitas Peradaban, yakni Prof. Dr. Yahya A. Muhaimin, di TPU Pengempon, Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, pada hari Sabtu (13/7). Menteri Pendidikan Nasional ke-23 di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut meninggal dunia pada 9 Februari 2022.
Beliau dikenal sebagai Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM dan menjadi salah satu tokoh penting dibalik kesuksesan jurusan Hubungan Internasional di Universitas Al Azhar dan Universitas Paramadina. Selain dikenal sebagai Pakar Hubungan Internasional, beliau juga seorang pengamat politik dan militer. Karya beliau terkait politik militer masih menjadi salah satu karya rujukan yang penting dalam ilmu politik di Indonesia. Salah satu karya tulisnya yang paling dikenal adalah buku berjudul “Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1945-1966”. Tulisan ini merupakan skripsi yang beliau tulis di tahun 1970, yang dinobatkan sebagai skripsi terbaik UGM dan dibukukan oleh penerbit Gamapress.
Perjalanan pengabdian beliau baik di UGM, Universitas Peradaban, dan beberapa kampus besar yang ada di Jakarta dituangkannya dalam buku berjudul “Tiga Kota Satu Pengabdian”. Kiprah beliau bukan hanya sebagai akademisi, tetapi juga sosok pemimpin kelembagaan yang luar biasa, menunjukkan betapa penting sosok beliau bagi bangsa.