Bumiayu, 27 Februari 2025. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Yayasan Wakaf Perguruan Ta’allumul Huda (YWPTH) rutin mengadakan acara pengajian dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Tradisi ini sekaligus untuk mempererat tali silaturahim keluarga besar YWPTH dan diikuti ratusan guru, dosen, dan karyawan di lingkungan Universitas Peradaban. Pengajian yang diselenggarakan di SMP Islam Ta’allumul Huda Bumiayu tersebut menghadirkan penceramah H.M Aminudin, M.Pd. dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Banyumas.
Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an disusul sambutan Ketua Yayasan Wakaf Perguruan Ta’allumul Huda. Dalam sambutannya, Abdullah Djafar, S.Pd. selaku Ketua Yayasan mengajak semua hadirin untuk bersama-sama mengembangkan yayasan dengan dasar ilmu pengetahuan. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Abdul Karim, S.Ag. selaku Badan Pengurus Harian YWPTH. Pak Karim menyampaikan permohonan maaf bila banyak hal yang belum bisa yayasan lakukan secara maksimal baik bagi yayasan maupun sekolah dan perguruan tinggi dibawah naungan yayasan.
“Titip doa kepada para guru dan karyawan agar terus mendoakan yayasan selalu sehat dan makmur, serta Allah memberikan limpahan ridha-Nya kepada kita semua minimal semua sekolah dan perguruan tinggi bisa maju. Kami mengharapkan kepada semua pihak yang belum memaksimalkan tenaga, pikiran, dan potensi yang ada untuk memajukan,” sambungnya.
“Banyak pendiri yayasan maupun senior yang sudah berpulang, maka kita harus bisa meneruskan cita-cita mereka. YWPTH merupakan yayasan yang independen, moderat, dan toleran. Kami menghargai kemandirian, tidak menganut paham tertentu, dan toleran terhadap semua latar belakang,” lanjut Pak Karim.
Menutup sambutannya, Pak Karim mengajak semuanya untuk bekerja sama dengan kerja keras menggunakan fisik dan pikiran, kerja cerdas yaitu bentuk usaha untuk mendapatkan hasil menggunakan kecerdasan, serta kerja ikhlas. Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan dengan keras dan cerdas akan memunculkan keikhlasan.
Merujuk pada tema acara yaitu “Meneguhkan Iman Meningkatkan Spiritual Umat”, dalam tausiyahnya, Ustadz Aminudin menyampaikan beberapa hal berikut: 1) La’allakum Tattaquun, Menjadi orang yang bertaqwa, dalam arti bagaimana kita bisa mengendalikan hawa nafsu yang condong pada keburukan kecuali hawa nafsu yang dibimbing atas rahmat Tuhan; 2) Keimanan; dan 3) Ilmu.
“Tujuan Ramadan adalah membentuk la’allakum tattaquun. Iman manusia itu naik turun tapi akan naik menjelang ramadan. Orang yang sehat tapi tidak mau sholat berarti dia lebih gila dari orang gila. Hanya 2% umat muslim yang melaksanakan sholat secara lima waktu, tepat waktu, dan dilaksanakan di masjid, 33% sholatnya full 5 waktu tapi tidak tepat waktu, 61% sholatnya tidak 5 waktu, dan 4% tidak melaksanakan sholat, paparnya.
“Rasul mengatakan jika engkau ingin selamat dan bahagia di dunia dan akhirat kuncinya adalah harus dengan ilmu, maka para ulama mengajak kita untuk memprioritaskan membekali generasi muda dengan keilmuan. Kuburan akan menjadi taman surga bagi orang yang husnul khatimah, untuk itu kita harus istiqomah,” jelas Ustadz Amin.
Lebih lanjut Ustadz Amin menjelaskan mengenai bagaimana cara kita melakukan perjalanan ke padang mahsyar yang ditempuh dalam waktu 52 tahun lamanya. Melalui tiga cara kita bisa mencapainya, yaitu berjalan dengan cepatnya menggunakan kendaraan yang disiapkan Allah, berjalan dengan kedua kaki tanpa menggunakan alas kaki, dan yang terakhir adalah berjalan dengan wajah mereka yang ketika hidup di dunia tidah mau bersujud/sholat. Tiga syafaat akan datang dari rasul, ulama untuk orang yang mau mengaji, serta orang yang mati syahid dapat memberikan syafaat bagi 70 orang keluarganya.
Beliau juga menjelaskan bagaimana perjalanan kita dimana umur manusia di dunia hanya berkisar 60-70 tahun, sedangkan perjalanan kita satu hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di dunia. Begitu singkat untuk sebuah pilihan surga atau neraka, maka kita sebagai manusia perlu pahami ayat berikut tentang: 1) Bertakwalah (QS 3:133, 13:35, 68:34); 2) Berbuat baiklah, bukan hanya dengan sesama manusia tapi juga sesama makhluk karena seluruh amal perbuatan kita akan dipertanggungjwbkan (QS 2:25, 5:85, 10:26, 53:31): serta 3) Carilah ridho-Nya (QS 5:119, 9:72, 98:8).
Selanjutnya, Ustadz Amin menjelaskan hal-hal yang merusak puasa antara lain dusta, pandangan yang disertai syahwat, serta penyakit hati. Dalam Islam, hati dibedakan menjadi tiga yaitu: 1) Qalbun salim atau hati yang sehat dan selamat; 2) Qolbun maridh atau hati yang sakit. Orang bisa saja beriman, tapi penyakit hatinya banyak. Ciri-cirinya hati tidak pernah tenteram, galau, waswas, cemas, tidak menikmati hidup; 3) Qalbun mayyit atau hati yang mati. Orang yang memiliki qolbun mayyit, jahatnya lebih jahat dari binatang sebab kejahatannya menggunakan akal.
Di penghujung tausiyahnya, Ustadz Amin menjelaskan tentang keimanan dan siapa yang kelak akan menjadi penghuni syurga. Beliau menjelaskan ada emapt jenis iman, yaitu: 1) Imannul Abidin, beribadah karena mempunyai hajat; 2) Imannul Mukhlisin, sering memamerkan amal kebaikannya; dan 3) Imannul Arifin, iman hamba Allah ketika ia beribadah tidak mengharapkan apapun hanya ridho Allah SWT. Sedangkan golongan yang menjadi penghuni syurga adalah: 1) Shohibul Jannah, para pemilik/ahli syurga; 2) Udkhilal Jannah, org yang dimasukan syurga karena keistiqomahannya dalam beribadah; 3) Dakhilal Jannah, orang yang dimasukan syurga setelah cukup menerima siksaan.
Kegiatan pengajian diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Amin dan dilanjutkan dengan pembagian undian puluhan doorprize bagi undangan yang hadir.(rly)
