Suasana haru menyelimuti acara pelepasan karyawan Universitas Peradaban yang memasuki masa purna tugas atau pensiun. Acara resmi ini dilangsungkan di ruang 201 gedung A kampus Universitas Peradaban pada Rabu, 25 Juni 2025. acara pelepasan ini diselenggarakan memberikan penghargaan atas dedikasi dan kontribusi karyawan selama masa baktinya, memberikan ucapan selamat memasuki masa pensiun yang penuh kebahagiaan, menjaga silaturahmi dan mempererat hubungan baik antara karyawan yang pensiun dengan institusi; dan memberikan semangat dan motivasi untuk menjalani kehidupan purna tugas dengan bahagia dan produktif.

Rektor Universitas Peradaban, Assoc. Prof. Dr. Muh. Kadarisman, M.Si. dalam sambutannya memberikan ucapan selamat, penghargaan dan harapan, serta apresiasi yang mendalam kepada para karyawan yang purna tugas atas dedikasi dan pengabdian mereka selama belasan tahun di Universitas Peradaban. “Pengabdian yang telah Bapak/Ibu berikan menjadi bagian penting dari perjalanan Universitas Peradaban. Kami berharap semangat dan nilai-nilai yang telah ditanamkan dapat terus menjadi inspirasi bagi kami semua,” ujar Dr. Kadarisman. Kemudian disusul sambutan Ketua Yawasan Wakaf Perguruan Ta’allumul Huda, Abdullah Djafar, S.Pd., penyampaian penghargaan berupa pemberian plakat kenang-kenangan sebagai bentuk apresiasi, kesan dan pesan perwakilan karyawan yang akan pensiun, serta diakhiri sesi foto bersama antara karyawan yang pensiun dengan pimpinan dan rekan kerja sebagai kenang-kenangan.

Acara pelepasan pensiun bukan hanya seremonial belaka, tetapi juga memiliki makna penting bagi karyawan yang akan memasuki masa purna tugas. Setidaknya mereka akan merasa dihargai atas segala jerih payah dan pengabdiannya selama bekerja, merasa didukung dan disemangati untuk menjalani masa pensiun dengan baik, serta akan tetap terhubung dengan rekan kerja dan instansi tempatnya bekerja.
Acara ini menjadi momen penting yang perlu diselenggarakan dengan baik untuk menghormati dan memberi apresiasi kepada mereka yang telah mengakhiri masa baktinya. Masa pensiun bukan akhir dari proses aktivitas dan kreativitas. Pengabdian tidak berhenti hanya karena kita memasuki purna tugas. Setelah masa pensiun, semangat dan optimisme harus tetap menyala. Kontribusi seorang pensiunan justru semakin nyata dan diperlukan pada saat ia terjun dalam kehidupan bermasyarakat. (Rly)
