Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Peradaban bersama Pelaku Usaha UMKM Wijayakusuma Sejati Jatisawit, Bumiayu

Wirausahawan (entrepreneur) menurut Kasmir, 2007 adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.

Hal itu terungkap pada kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan bersama 30 pelaku usaha yang tergabung dalam UMKM Wijayakusuma Sejati di Desa Jatisawit, Bumiayu, Kabupaten Brebes. Sebagai narasumber pada kegiatan yaitu narasumber Metiya Fatikhatur Rizqiyah, SE., M.Ak, Umi Chabibatus Zahro, M.Pd.I, dibantu dengan dua mahasiswa jurusan Akuntansi dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan dimoderatori oleh Ririn Setyorini, M.Pd.

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Peradaban

Metiya selaku narasumber menyampaikan terkait pentingnya membangun ekosistem wirausaha syariah melalui halal value chain, Metiya juga menjelaskan dari mulai apa itu entrepreneur, prinsip dasar kewirausahaan berbasis syariah hingga mencontohkan suri tauladan seorang entrepreneur yaitu Rasulullah SAW sampai dengan indikator halal value chain.

Metiya menjelaskan bahwa diantara prinsip dasar kewirausahaan berbasis syariah adalah: 1) Setiap entrepreneur wajib memposisikan Allah sebagai titik sentral dalam kehidupan. mulailah menjalin koneksi yang kuat dengan Allah melalui Doa. 2) Manusia diciptakan sebagai makhluk istimewa sepantasnya manusia juga memilih jalan hidup yang istimewa juga dengan cara mengaktivasi potensi-potensi positif dalam dirinya. 3) Allah menghendaki manusia bersikap cerdas dalam menyikapi kehidupan. Manusia cerdas adalah manusia yang pandai memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikisnya seraya tetap mengharapkan ridho dari Allah SWT. 4) Setiap orang tidak boleh menjadi parasit. Bekerja dan berkarya merupakan perbuatan yang sangat dipuji dan dianjurkan oleh Tuhan. Dalam Al-Qur‟an, terdapat 360 ayat berbicara tentang “bekerja” dan 190 ayat lainnya berbicara tentang “berbuat”

Umi Chabibatus Zahro, M.Pd.I. bersama Ibu Uswatun Hasanah (Ketua UMKM Wijayakusuma Sejati)

Metiya juga menjelaskan salah satunya dalam membangun ekosistem syariah melalui halal value chain (rantai nilai halal). Value chain adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan kompetitif dan bagaimana meningkatkannya. Value Chain ini dibagi menjadi kegiatan mulai dari pengembangan produk hingga proses produksi, pemasaran dan distribusi. Halal Value Chain merupakan upaya terintegritasi industri mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi. Dalam menghasilkan produk halal, input bahan baku harus diperhatikan begitu pula dengan teknologi pengolahan yang digunakan. Halal value chain juga membutuhkan kebijakan halal untuk mengontrol logistik halal, struktur jaringan rantai halal produk halal, dan sumber daya halal yang dikelola dari segi pengemasan dan pengepakanpun mencerminkan kebersihan dan terjaga kehalalan sampai dengan produk akhir yang diterima konsumen muslim. Pendistribusian dan pemasaran produk makanan dan minuman halal harus menunjukkan nilai syariah, tidak boleh bercampur dengan makanan tidak halal.

Metiya Fatikhatur Rizqiyah, S.E., M.Ak. bersama Ibu Eni (Pelaku Usaha/eks Ketua UMKM Wijayakusuma Sejati)

Kegiatan ini merupakan kegiatan tri dharma perguruan tinggi dari aspek pengabdian kepada masyarakat. Para pelaku UMKM terlihat antusias dalam berdiskusi, dikarenakan merupakan bagian dari jatidiri orang muslim dalam berdagang sesuai syariat Islam. Umi selaku narasumber juga menjelaskan terkait bagaimana produk yang diperjualbelikan bersertifikat halal sesuai dengan aturan kementerian agama Republik Indonesia yang berbunyi kewajiban bersertifikat halal sesuai peraturan pemerintah No 39 tahun 2021 tentang penyelenggaraan bidang jaminan produk halal. Umi juga menjelaskan tata cara pengajuan sertifikat produk halal melalui sistem yang sudah berjalan saat ini. Beberapa pelaku usaha sudah mepunyai sertifikat halal yang menjadikan motivasi bagi para pelaku usaha lain ingin mengajukan sertifikat halal juga.

Uswatun Hasanah selaku ketua UMKM Wijayakusuma Sejati menyampaikan terimakasih dengan adanya kegiatan ini memberikan motivasi dan perhatian untuk para pelaku usaha yang tidak hanya sibuk berdagang saja akan tetapi para pelaku usaha banyak mendapatkan manfaat diantaranya berdagang dengan hati yang baik, menjaga kualitas produk tanpa mengurangi rasa walau bahan baku terdapat kenaiakan. Harapannya kegiatan ini dapat berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas produk para pelaku UMKM.

Categories: Berita

Kirim Pesan
Universitas Peradaban
Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh
Ada yang bisa kami bantu?