Program Kosabangsa hadir dengan mengedepankan semangat gotong royong sebagai implementasi nilai luhur Pancasila sebagai budaya bangsa dalam membangun bangsa secara bersama, menghasilkan kebermanfaatan antar sesama melalui kolaborasi antar perguruan tinggi, serta sinergi bersama mitra dan para pemangku kepentingan. Program Kosabangsa merupakan program pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui DRTPM untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat. Secara khusus Program Kosabangsa memprioritaskan wilayah daerah tertinggal serta wilayah prioritas kemiskinan ekstrem yang kemudian disebut wilayah prioritas Kosabangsa.
Kolaborasi antara Forum Komunikasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Jawa Tengah dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Peradaban, telah sukses menyelenggarakan Workshop Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat), pada Kamis 13 Juni 2024, bertempat di Ruang 201 Gedung A Kampus Universitas Peradaban. Mengangkat tema “Strategi Memenangkan Hibang Kosabangsa Tahun Anggaran 2024”, kegiatan ini diikuti sekitar 100 peserta dari perguruan tinggi yang ada di wilayah Jawa Tengah.
Sambutan Dr. Muh Kadarisman, S.H., M.Si. Rektor Universitas Peradaban menjadi awal pembuka kegiatan. Menurutnya, perguruan tinggi sebagai kulminasi dari sistem dan jenjang pendidikan yang di dalamnya terdapat berbagai kualitas sumber daya (resource), untuk dapat menghasilkan produk-produk riset, inovasi, dan teknologi, memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang sustainable. Oleh karena itu, perguruan tinggi memiliki kewajiban dalam melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dituangkan dalam tridharma sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional junto Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
“Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud ristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) menghadirkan Program Kosabangsa yang merupakan wujud kontribusi nyata insan perguruan tinggi bagi bangsa, khususnya dalam pengembangan kesejahteraan dan kemajuan bangsa dengan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya. Kolaborasi merupakan kata kunci dalam pelaksanaan Program Kosabangsa. Kolaborasi PT lintas klaster antara PT Pelaksana, yang memahami karakteristik permasalahan pada wilayah mitra sasaran, dengan PT Pendamping, yang mendampingi PT Pelaksana dalam pengembangan teknologi dan inovasi sebagai hasil riset PT yang diimplementasikan di masyarakat sesuai potensi dan kebutuhan masyarakat pada wilayah pelaksanaan Program Kosabangsa tersebut,” sambung Kadarisman sekaligus menutup sambutannya..
Selanjutnya, Ir. Suwarno Widodo, M.Si Ketua Forum Komunikasi LPPM Jawa Tengah dalam sambutannya menyampaikan mudah-mudahan ilmu dan pengalaman yang sudah didapatkan oleh Penerima Pendanaan Kosabangsa 2023 bisa ditularkan ke yang lainnya.
“Selamat kepada LPPM Universitas Peradaban telah mendapat dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari DRTPM Tahun Anggaran 2024. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor dan pimpinan karena sudah diberi kesempatan untuk berbagi ilmu, semoga mendapat balasan berlipat ganda minimal mahasiswanya bertambah lebih banyak,” pungkasnya.
Adhrial Refaddin, S.IP., M.P.P. Kepala Bagian Umum Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI juga memberikan sambutannya secara virtual mewakili Dr. Bhimo Widyo Andiko, S.H., M.H. Kepala LLDIKTI Wilayah VI yang berhalangan hadir.
“Kita harus selalu semangat, masih banyak ruang untuk bergerak dan berkembang. Inisiasi kegiatan hari ini mencerminkan bahwa upaya kita masih akan terus berlanjut dan LLDIKTI Wilayah VI akan selalu berada di samping para peserta untuk bergerak bersama ke depan,” sambutnya.
“Terkait kondisi kinerja di Jawa Tengah pada akhir tahun 2023, kami melakukan perubahan kinerja untuk 10 variabel diantaranya kualitas penelitian, pembelajaran, pengabdian masyarakat, dan MBKM. Kami menyimpulkan berdasarkan data Sinta, sebagian besar perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah masih fokus pada aspek pengajaran dan peningkatan jumlah mahasiswa daripada penelitian dan publikasi. Data kami membuktikan bahwa 1 perguruan tinggi, 1 dosen menerbitkan 4 publikasi per-tiga tahun pada 88 perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah, padahal ada 191 perguruan tinggi swasta ada di Jawa Tengah. Jadi, ini menjadi kewajiban dan tanggung jawab kami untuk bergerak bersama meningkatkan statistik tersebut,” papar Adhrial.
Lebih lanjut Adhrial menjelaskan, forum ini bisa menjadi solusi mengambil strategyc alliance, seperti pendanaan bisa bekerja sama dengan bank-bank yang ada. Distribusi kartu kuliah itu bernilai milyaran begitupun dengan dana hibah penelitian, kita sebenarnya memberikan bisnis ke bank-bank besar, jadi itu bisa menjadi point of negotiation untuk bisa diarahkan sebagai Corporate Social Responsibility dari bank terkait. Tantangan lain yang dihadapi adalah terbatasnya sumber daya yaitu keterbatasan anggaran yang akhirnya membuat perguruan tinggi swasta lebih memprioritaskaninfrastruktur, operasional, dan fasilitas pembelajaran. Untuk penelitian rata-rata perguruan tinggi swasta belum optimal dalam memaksimalkan sumber daya. Sulitnya mengakses beberapa hibah-hibah penelitian juga dihadapi perguruan tinggi swasta, forum LPPM ini menjadi salah satu solusinya.
“Proses pengajuan pendanaan penelitian cukup menjadi hambatan bagi dosen terkait proses administrasi dan birokrasinya. Kami akan berusaha semaksimal mungkin membantu meringankan proses tersebut agar dosen bisa lebih maksimal mengoptimalkan kinerja penelitiannya. Ada beberapa hal yang bisa memaksimalkan hal tersebut, dengan bantuan forum LPPM kita perlu melakukan repositioning secara bertahap dan konsisten melakukan kinerja penelitian, memperkuat reputasi akademik dan jejaring, setelah jejaring terbangun kita bisa meningkatkan kerja sama penelitian atau join publication, serta perlu menginvestasikan infrastruktur dan SDM yang pada gilirannya bisa membantu dosen untuk mengembangkan strategi menggalang organisasi. Saat ini LLDIKTI Wilayah VI sudah berkolaborasi dengan Kadin, Apindo, dan beberapa asosiasi usaha, mari ke depannya kita tetap berkomunikasi dan berkoordinasi agar bersama-sama bisa memanfaatkan jejaring yang telah dibangun LLDIKTI Wilayah VI. Semoga kegiatan hari ini berjalan dengan baik, sukses, dan lancar, serta terjalin kolaborasi yang luar biasa sehingga bisa meningkatkan kinerja penelitian di perguruan tinggi masing-masing, dan kerja sama dalam forum LPPM bisa berjalan kontinu,” jelas Adhrial menutup paparannya.
Puncak acara Workshop Kosabangsa kolaborasi Forum LPPM Jawa Tengah dengan Universitas Peradaban diisi dengan paparan yang sangat detil tentang bagaimana strategi memenangkan hibah Kosabangsa DRTPM Kemendikbud ristek Tahun Anggaran 2024, dengan pemateri Dr. Sutarmin, S.Si., M.M. selaku Ketua LPPM Universitas Peradaban, dimana beliau juga sebagai Penerima Pendanaan Hibah Kosabangsa Tahun 2023.