Universitas Peradaban

Suasana penuh semangat dan antusiasme terpancar dari ratusan mahasiswa baru Universitas Peradaban yang mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2025/2026. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 15 hingga 17 September 2025, di Sport Center Hartanto Aqib, kampus Universitas Peradaban.

 Mengusung tema “Membentuk Generasi Unggul: Termotivasi, Percaya Diri, Berkarya Nyata, Berdampak Positif Bagi Bangsa”, PKKMB tahun ini dirancang untuk membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan lingkungan kampus, mengenalkan sistem pendidikan tinggi, layanan akademik dan non akademik, serta menanamkan nilai-nilai etika akademik dan kebangsaan. Mahasiswa dikenalkan dengan fasilitas dan sumber daya kampus, serta berbagai organisasi kemahasiswaan yang dapat membantu mahasiswa beradaptasi dan berkembang.

Sambutan Rektor Universitas Peradaban

Rektor Universitas Peradaban, Assoc. Prof. Dr. Muh. Kadarisman, S.H., M.Si., menyampaikan PKKMB merupakan acara yang cukup sakral. Biasanya PKKMB tidak menghadirkan senat universitas, tapi mulai tahun ini senat universitas dihadirkan. “Kami berharap dengan acara PKKMB ini akan membentuk, merubah karakter, sikap dan tindak tanduk mahasiswa menjadi pribadi yang mandiri dan dewasa. Status kalian bukan lagi siswa tapi sudah menyandang  mahasiswa. Sikap dan pola pikir harus sudah berubah, lebih dewasa, lebih peka, lebih tangguh menjadi pribadi yang unggul dan memiliki akhlakul karimah, itu yang menjadi ciri khas kampus kita,” jelasnya.

Dilanjutkan orasi ilmiah yang mengupas seputar bagaimana membentuk generasi yang unggul, disampaikan oleh Dr. Hendi Pratama, S.Pd., M.A., seorang motivator, influencer, trainer, dosen, dan coach transformasi pendidikan.  Menurutnya, kehebatan jenjang S1 adalah semua keahlian utama untuk pembangunan bangsa kita digodoknya di S1. “Disini kalian belajar mengeksplorasi diri sesuai jurusan yang dipilih, misal mahasiswa Informatika harus tahu bagaimana cara memprogram yang bagus dan oke,” ungkapnya.

Orasi Ilmiah, Dr. Hendi Pratama, S.Pd., M.A.

 “Pintar berkomunikasi akan menunjukan kualitas kita dan itu membuat kita bisa bertahan hidup. Ciptakanlah networking melalui komunikasi dan kerja sama, nilai silaturahmi kita akan menentukan rejeki kita sendiri. Hal ini tidak banyak dimiliki orang-orang di zaman modern karena mereka tidak terlatih,” sambung beliau.

Dr. Hendi menambahkan, sesusah apapun ujian di kampus, akan kalah dengan ujian kehidupan. Dunia nyata itu berat sekali, kampus hanyalah simulasi untuk hidup di dunia yang sebenarnya. Maka, untuk memantaskan diri menjadi generasi unggul , kita harus memiliki kompetensi diri yang muncul dari konsistensi dan kompetensi. Akan ada perlombaan di kehidupan dimana kita akan bersaing di dunia kerja, bersaing dengan lulusan dari kampus-kampus lain. Karena itu, kalau kita tidak memiliki kepercayaan diri maka kita akan tumbang dan kalah bersaing.

Dr. Hendi mengatakan bahwa berpikir besar itu gratis, tapi ada tantangannya tersendiri. Jadi jangan batasi diri dan mimpi-mimpi kita, lihatlah dunia agar pikiran kita terbuka. Seperti Duning Kruger Effect, adalah kondisi ketika seseorang merasa dirinya lebih pintar atau lebih mampu dari orang lain padahal dia tidak tahu atau tidak memiliki pengetahuan akan apa yang dia sombongkan. Maka jadilah orang yang humble dan make the flow, bukan go with the flow.

Menutup orasinya, Dr. Hendi mengutip kalimat yang diucapkan Nelson Mandela, “It always seems impossible until it’s done”, sesuatu akan selalu terlihat mustahil sampai itu berhasil dilakukan, maka jangan mudah menyerah ketika menghadapi rintangan besar dalam hidup atau pekerjaan. Karena, seringkali hal-hal yang tampaknya mustahil pada awalnya akan menjadi mungkin ketika kita tekun dan berani mencoba.

Selain orasi ilmiah dari narasumber eksternal, mahasiswa juga mengikuti tur kampus dan kegiatan ice breaking yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar mahasiswa. Para mahasiswa juga mendapatkan materi, antara lain sistem pembelajaran di perguruan tinggi, pengembangan karakter dan etika akademik, pencegahan kekerasan seksual dan perundungan di lingkungan kampus, wawasan kebangsaan, pengenalan program studi, Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Salah satu peserta, Nadia, mahasiswa baru program studi PGSD mengaku senang mengikuti kegiatan ini. “PKKMB sangat membantu saya untuk mengenal lebih dekat dunia kampus, teman-teman baru, dan juga budaya akademik yang berbeda dengan sekolah,” tuturnya.

Melalui serangkaian kegiatan yang menarik dan bermanfaat, peserta diharapkan dapat membangun semangat kebersamaan, meningkatkan keterampilan sosial, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan baru di perguruan tinggi. Dengan berakhirnya kegiatan PKKMB ini, Universitas Peradaban berharap mahasiswa baru dapat segera beradaptasi dan termotivasi untuk meraih prestasi selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.(Rly)