Senin, 28 Oktober 2024 – Kemahasiswaan dan Tracer Study Universitas Peradaban sukses menggelar kegiatan bertajuk Preparation Excellent and Smart Alumni by Soft Skills and Innovation (PRESTASI). Kegiatan yang diikuti ratusan alumni dan calon wisudawan Universitas Peradaban, ini menjadi langkah penting untuk membekali wisudawan/wisudawati/alumni Universitas Peradaban dengan soft skills dan inovasi guna mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja, studi lanjut, dan kewirausahaan.
Acara PRESTASI berlangsung mulai pukul 09.00 s.d 12.00 WIB, dibanjiri banyak doorprize antara lain Al Qur’an, tumbler, kaos, voucher pulsa, buku tabungan BSI, dan jam tangan. Acara dibuka dengan sambutan oleh Dede Nurdiawati, M.Pd., selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Dr. Muh. Kadarisman, S.H., M.Si., selaku Rektor Universitas Peradaban. Dalam materinya, Dede Nurdiawati menyampaikan tentang keharusan bagi alumni maupun calon wisudawan untuk melakukan upgrade teknologi. “Personal branding sangatlah penting. Eksplorasi apa yang menjadi kemampuan teman-teman dan lakukan yang terbaik dari yang bisa dilakukan, namun jangan melupakan hal lain seperti memperbaiki komunikasi, sehingga ketika berdiskusi/berkomunikasi dalam dunia kerja nanti tidak ada kesalahpahaman,” ujarnya.
Lebih lanjut beliau menekankan hal-hal yang tidak kalah penting untuk ditanamkan dalam diri, yakni kedisiplinan, kejujuran, berbuat baik walaupun nanti sudah mempunyai jabatan tinggi, menghargai orang yang lebih tua, serta memperluas network. Tak lupa, beliau mengucapkan terima kasih kepada tim panitia yang sudah mempersiapkan acara dengan baik.
Menurut Dr. Kadarisman, dunia kerja saat ini menuntut profesionalisme dan kompetensi. Lulusan perguruan tinggi juga dituntut untuk bisa menguasai IT karena semua sudah serba digital. “Segera persiapkan diri kalian sejak masuk perguruan tinggi, kampus menjadi kawah candradimuka bukan untuk bersenang-senang tapi ada transfer knowledge, jadi jangan asal lulus apalagi berpuas diri. Tunjukan kualitas kalian sebagai individu dan sejauh mana kemampuan teoritis maupun praktis yang didapatkan di bangku kuliah,” jelasnya.
Selanjutnya adalah pemaparan yang disampaikan pemateri pertama, yakni Lis Gunarto Pujihartono, S.Pd., M.M., selaku Wakil Ketua III STKIP Islam Bumiayu Periode 2009-2013. Lis Gunarto membahas mengenai persiapan menghadapi tes CPNS dan studi lanjut dengan tema Smart, Soft Skill, and Innovation, melalui pemaparan tiga aspek dalam tes potensi akademik, yakni numerikal, verbal, dan figural, serta beberapa teori seperti Quantum Learning oleh Bobby De Porter dan Mike Hernacki, teori dari Zig Ziglar seorang penulis dan motivator yang menyatakan “Your attitude, not your aptitude, will determine your altitude: Sikap Anda, bukan bakat Anda, akan menentukan kehormatan Anda”.
“Jadi attitude (berperilaku baik, berkarakter, berbudi luhur) itu membutuhkan kecerdasan emosional, dimana mengukur attitude agak sulit dideteksi hanya dengan wawancara. Sebagai contoh, di Kanada tidak mengutamakan attitude dalam proses melamar pekerjaan tapi lebih pada portofolio. Maka sebagai alumni Universitas Peradaban yang cerdas, berkarakter, dan inovatif, kalian harus mempunyai personal branding yang tinggi berupa portofolio. Bentuklah personal branding kalian dengan slogan maupun tag line masing-masing,” sambungnya. Materi yang disampaikan beliau juga diselingi dengan permainan Simon says bersama alumni dan calon wisudawan.
Materi kedua disampaikan Prof. Dr. Moch. Imamudin, M.M., M.Sc., M.Psi., selaku Ketua Lembaga Seni Budaya PWM DKI Jakarta. Prof. Imam mengangkat topik bahasan mengenai teknik dan kiat wawancara. Dalam paparannya, Prof. Imam mengungkapkan mengapa banyak orang sering terjebak pada saat interview. Hal tersebut terjadi karena orang banyak menabrak empat rambu, yakni 1) Jawaban harus riil, jangan basa-basi, sesuai kenyatan, kemampuan, dan potensi yang ada; 2) Jawaban harus sistematis, tunjukan kemampuan dan pengalaman; 3) Jawaban harus sesuai fungsi, sesuai bidang yang dilamar sebagai apa; 4) Jawaban harus optimis.
Dody Prastyo, S.Kom., selaku Retail and Transaction Business Manager BSI Area Purwokerto menjadi pemateri terakhir dalam kegiatan tersebut, dengan menyampaikan materi seputar business plan. Menurutnya, pendidikan harus menjadi hal yang utama atau prioritas karena dunia kerja setelah masa perkuliahan itu lebih menantang. “Banyak cara untuk bekerja, harus ada niat, motivasi, tujuan, dan imajinasi dengan menangkap segala kemungkinan ataupun peluang yang ada tetapi harus realistis,” katanya.
Setelah pemaparan dari para pemateri selesai, acara dilanjutkan dengan diskusi bersama dalam bentuk tanya jawab dan ditutup dengan pembacaan doa oleh M. Husamuddin, S.Ag. serta sesi foto bersama.(early)