Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Peradaban menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan (SENDIK) yang dilaksanakan secara daring dengan tema “Aktualisasi Literasi Budaya Sekolah Berbasis Multikultural dengan Pemanfaatan AI (Artificial Intelligence)”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 16 November 2024 yang diikuti sebanyak 207 peserta. Selain itu, kegiatan ini merupakan seminar nasional pendidikan yang dilaksanakan tiap tahun yang diselenggarakan oleh FKIP Universitas Peradaban dengan luaran kegiatan yakni prosiding. Dua pembicara SENDIK FKIP Universitas Peradaban tahun 2024, yaitu Prof. Dr. Arono, M.Pd., dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Bengkulu, dan Dr. Yunus Abidin, M.Pd., Ketua Program Studi S-2 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia, Cibiru. Selain dua pembicara utama, pelaksanaan SENDIK FKIP Universitas Peradaban tahun 2024 diikuti oleh 16 pemakalah yang mempresentasikan hasil dari penelitian. Artikel yang dipresentasikan oleh pemakalah telah dipublikasikan dalam prosiding SENDIK FKIP Universitas Peradaban tahun 2024.
Dr. Cintya Nurika Irma, M.Pd., selaku ketua panitia menyampaikan “Penguatan pemahaman, realisasi, evaluasi, dan tindak lanjut literasi budaya sekolah berbasis multikultural dengan pemanfaatan AI menjadi tajuk yang menarik untuk dibahas dan diskusikan pada kegiatan SENDIK FKIP tahun 2024”. Pembelajaran berbasis multikultural sebagai salah satu implementasi mewujudkan pembelajaran diferensiasi dengan pendekatan pembelajaran berkaitan budaya dan masyarakat. Penyiapan diri sebagai bagian dari masyarakat global yang majemuk dan dinamis menjadi urgensi dan tantangan dalam lingkup pendidikan diantarannya melalui pembiasaan literasi budaya sekolah dengan pemanfaatan AI. Realisasi ini tentu perlu didukung kesiapan yang komprehensif, ketersediaan sarana prasana yang diperlukan, dan keterampilan literasi digital bagi seluruh pihak.
Seminar yang diadakan secara daring melalui platform ZOOM dan kanal YouTube Universitas Peradaban dibuka oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Peradaban, Eka Farida Fasha, S.Si, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan pentingnya tema seminar ini sebagai bentuk kesiapan menghadapi tantangan pendidikan pada era digital dan multikultural serta bagaimana pemanfaatan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI) dalam meningkatkan kualitas literasi budaya di sekolah. Selanjutnya, SENDIK dipandu oleh Sigit Rimbatmojo, M.Pd. selaku moderator. Pembicara pertama, Prof. Dr. Arono, M.Pd. menyampaikan materi tentang pentingnya mengintegrasikan literasi budaya dalam proses pembelajaran di sekolah dengan pendekatan berbasis multikultural.
Literasi budaya berbasis keberagaman sangat penting untuk membentuk karakter siswa yang toleran dan menghargai perbedaan. Pendekatan multikultural ini mencakup integrasi berbagai budaya, bahasa dan perspektif yang ada di Indonesia, serta melalui model pengajaran yang tematik, interaktif, interkultural dan relevan. Prof. Dr. Arono, M.Pd. juga membahas bagaimana peran teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), realitas virtual (VR), dan Augmented Reality (AR), dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam serta dapat membantu dalam mengakses berbagai sumber belajar yang mengandung nilai-nilai budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Namun, terdapat tantangan dalam penerapan pembelajaran berbasis multikultural meliputi kesenjangan akses terhadap teknologi, adaptasi kurikulum dan keterampilan guru, serta keberlanjutan pembelajaran multikultural dan inklusif.
Selanjutnya, pembicara kedua, Dr. Yunus Abidin, M.Pd. menyampaikan paparan mengenai peran AI dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran di sekolah. Pemanfaatan teknologi AI seperti, Natural Language Processing (NLP), computer vision, computer speech, intelligent agent dan multi-AI dapat memperkaya metode pembelajaran, termasuk dalam hal pengembangan literasi budaya, dengan menyediakan materi yang lebih variatif dan interaktif. Menurut Dr. Yunus Abidin, M.Pd. teknologi NLP memungkinkan komputer menghasilkan dan memproses bahasa manusia. Teknologi NLP membantu menyediakan sumber belajar yang kaya. Sementara itu, computer vision adalah komputer yang meniru sistem visual manusia untuk mendukung platform AI, keterampilan bahasa, dan analisis psikologis melalui pengenalan objek, pembelajaran virtual, dan penilaian postur siswa.
Di sisi lain, computer speech adalah teknologi yang memproses ucapan alami untuk meningkatkan kemahiran bahasa lisan siswa melalui pengenalan, sintesis, analisis, dan koreksi interaktif. Kombinasi antara computer vision dan computer speech menyediakan metode yang inovatif untuk pendidikan bahasa dan memberdayakan pelajar untuk memperoleh keterampilan bahasa lisan dalam lingkungan yang dinamis dan interaktif. Oleh sebab itu, diperlukan kesiapan pendidik untuk memahami dan mengimplementasikan teknologi ini secara bijak agar tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik peserta didik, tetapi juga karakter multikultural peserta didik. Pelaksanaan SENDIK FKIP Universitas Peradaban tahun 2024 diharapkan dapat menjadi salah satu kegiatan ilmiah untuk penguatan dan peningkatan pemahaman terkait peran dan penguasaan kompetensi teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis multikultural melalui literasi budaya sekolah.
