Kejuaraan Bandung Lautan Api International Championship 4 digelar di awal tahun 2023,  merupakan salah satu turnamen pencak silat tingkat internasional terbesar di tanah air. Bertempat  di Gelanggang Olah Raga Futsal ITB Jatinangor Sumedang, turnamen ini diselenggarakan oleh Perguruan Silat Sayap Rajawali yang telah malang-melintang dalam berbagai kegiatan kejuaraan pencak silat di Indonesia dari tanggal 6 – 8 Januari 2023.

Melibatkan semua kelas atau kategori mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga Mahasiswa/Dewasa Umum. Adapun kelas yang dipertandingkan ada 2 kategori yakni kategori tanding dan kategori seni atau peragaan jurus.

Turnamen yang dilaksanakan secara berkala ini bertujuan untuk mengenalkan dan mempopulerkan pencak silat kepada masyarakat Indonesia agar tidak tertinggal dengan seni bela diri dari luar negeri, juga memberikan kesempatan besar bagi para pesertanya sehingga merasakan pengalaman bertanding dan mendapatkan peningkatan prestasi.

Atas dukungan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan jajarannya, mahasiswa Universitas Peradaban mendapat kesempatan untuk mengikuti Kejuaraan Bandung Lautan Api International Championship 4 ini, khususnya mahasiswa anggota UKM Olahraga Unit Pencak Silat, dengan menurunkan empat atlit pencak silat terbaiknya guna mengikuti turnamen tersebut, yakni Isfiani Mei Lutfiani di kelas A dewasa/mahasiswa putri 40 – 50 kg, Agung Darmawan di kelas C dewasa/mahasiswa putra 55 – 60 kg, Adithya Husni Tamimy di kelas F dewasa/mahasiswa putra 70 – 75 kg, dan Rahmany Hidayat di kelas H dewasa/mahasiswa putra 80 – 85 kg.

Perjuangan keempat atlit pencak silat kebanggaan Universitas Peradaban melalui persiapan latihan keras tanpa kenal lelah akhirnya berbuah manis, dengan membawa pulang 1 medali perak dan 3 medali perunggu. Torehan prestasi ini menjadi cambuk untuk memotivasi atlit lainnya dan juga mahasiswa Universitas Peradaban agar terus semangat meraih prestasi baik prestasi di bidang akademik maupun non akademik.

Isfiani Mei Lutfiani, salah satu atlit pencak silat dari prodi Teknik Elektro membagikan pesan, kesan, dan pengalamannya dalam mengikuti kejuaraan. Isfi mengatakan bahwa menjadi mahasiswa penerima beasiswa mempunyai tanggungjawab kuliah yang besar karena harus berprestasi secara akademik dengan nilai indeks prestasi yang harus selalu stabil diatas 3.

“Saya mempunyai kesadaran untuk bisa dan harus berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik, bisa turut berpartisipasi mengibarkan bendera Universitas Perdaban pada event tingkat nasional maupun internasional saja sudah bangga”, ujarnya.

Lebih lanjut, Isfi mengatakan “Syukur alhamdulillah pada event internasional selain bisa mengibarkan bendera kampus tercinta, saya juga bisa membawa medali perak untuk dipersembahkan pada Universitas Peradaban, tetapi untuk saya belum puas akan medali perak ini karena saya belum bisa membawakan emas untuk kampus”.

“Tanpa latihan yang keras dan disiplin, pertandingan tidak bisa dimenangkan secara instan, karena untuk mengikuti pertandingan, latihan sudah bukan lagi menjadi kewajiban tetapi sebuah kebutuhan”, pungkasnya.

Categories: Berita