Universitas Peradaban, Bumiayu, Kabupaten Brebes baru saja melaksanakan sidang senat wisuda yang ke- 9 pada Sabtu (23/11/24). Acara ini bertempat di Gedung Sport Center Hartanto-Aqib, Kabupaten Brebes.
Acara dihadiri Pj Bupati Brebes Djoko Gunawan, M.T., Jurnalis Senior Andy F. Noya dengan dibuka oleh selaku Rektor Universitas Peradaban, Dr. Kadarisman, M.Si. dan dilanjutkan dengan menyanyikan Indonesia Raya. Tema wisuda kali ini mengusung Transformasi Digital : Membangun Generasi Pemimpin di Era Transparansi dan Ekonomi Global.
Adapun wisuda kali ini diikuti oleh 340 mahasiswa/i yang terdiri dari 116 wisudawan laki-laki dan 224 wisudawan perempuan.
Berlangsung mulai pukul 08.00-12.30 WIB, acara ini berhasil meluluskan mahasiwa serta mahasiswi dari berbagai program studi yang ada di Universitas Peradaban. Wisudawan terbanyak berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan jumlah 118 wisudawan.
Setelah pelantikan wisuda, para wisudawan dengan nilai terbaik di masing-masing fakultas diberi penghargaan, adapun peraih IPK tertinggi dari masing – masing program studi antara lain;
-1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan: – PGSD atas nama Africa Nur Rahma IPK 3.66, – PBI atas nama Rizkia Nurul Istiqomah IPK 3,78, – PMAT atas nama Reza Setya IPK 3,89, – PBIN atas nama Septy Rizqila IPK 3,84.
-2. Fakultas Ekonomi dan bisnis: – Prodi Akuntansi atas nama Dwi Yolanda Octavia IPK 3,88, – Prodi Manajemen atas nama Muhammad Zulfa Amarta IPK 3,75.
-3. Fakultas Sains dan Teknologi: – Prodi Farmasi atas nama Mila Ulaturro’iqoh IPK 3,78, – Prodi Agribisnis atas nama Zainuna Almas IPK 3,58, – Prodi SI atas nama Mahesa Nur Ajimi IPK 3,67, – Prodi TE atas nama Ahmad Firman Fauzi IPK 3,69, – Prodi TI atas nama Alan Al Ridho IPK 3,45.
-4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: – Prodi Hubungan Internasional atas nama Nadia Nur Aulia Firdhausya IPK 3,71, – Prodi Ilmu Komunikasi atas nama Khudaebi Ikhtiara IPK 3,81.
Pelantikan wisudawan melalui sesi pemindahan kuncir toga, dilakukan oleh rektor Universitas Peradaban bersama para jajaran dekan fakultas yang menanti di atas panggung. Para orang tua atau wali dari peserta wisuda pun turut hadir menyaksikan prosesi wisuda dengan hikmat dan menyambut kelulusan dari perguruan tinggi dengan gembira.
Pada kesempatan yang sama, Nadia Nur Aulia wisudawan Prodi Hubungan Internasional menyampaikan pidato mewakili para wisuda lainnya mengungkapkan rasa syukur yang tak terhingga kepada para orang tua yang telah berjuang demi kesuksesan anaknya.
“Untuk orang tua kami yang sujudnya selalu menjadi doa untuk sukses anak-anaknya. Di masa kami sulit, doamu selalu mencapai langit.
Terima kasih yang sebsar-besarnya,” katanya.
“Wisuda ini bukan lah hasil usaha kami semata melainkan juga buah dari pengorbaan dan doa-doa tukus yang ayah ibu panjatkan,” ujarnya.
Menghadirkan Andy F. Noya sebagai pembicara pada acara wisuda ini. Beliau adalah seorang wartawan dan pewarta televisi Indonesia.
Andy menyampaikan tentang pentingnya akhlak dan karakter prinsip yang harus dimiliki oleh para wisudawan untuk menghadapi dunia kerja dan berada di atas segala keterampilan apapun.
“Ada tanggungjawab yang dilalui yang diemban karena hidup menjadi lebih serius. Kalian lulus pada situasi yang penuh tantangan dalam transisi teknologi yang luar biasa,” katanya.
Ia mencontohkan bagaimana gawai, komputer sudah berkembang pesat dengan berbagai manfaatnya. Namun perlu diingat banyak yang memanfaatkan dalam dua kutub dengan cara baik dan negatif.
“Alasan yang paling utama, keinginan kalian tumbuh dan berkembang bersama teknologi. Karena sesuatu yang menakutkan dengan harapan perkembangan teknologi berhenti agar tidak terus belajar lagi,” ujar jurnalis Senior ini.
Memang dalam era disrupsi, ada ancaman pengangguran yang di era disrupsi yang besar. Tidak hanya di Indonesia tapi di berbagai negara seluruh dunia.
“Banyak pekerjaan digantikan oleh robot. Contoh seperti di jalan Tol, kasir dan mall yang telah diganti dengan mesin. Era digital memudahkan segala hal,” terangnya.
Era disrupsi banyak budaya flexing anak-anak muda memiliki kekayaan rumah, mobil dan seterusnya. Ini berbahaya jika kita hanya melihat hasil tidak melihat proses.
Dia berpesan kepada wisudawan agar jangan melupakan jasa orangtua dan latarbelakang menjadi masyarakat di desa. Era sekarang kesempatan dalam bersaing terbuka lebar.
“Kalian jangan lupakan segala jerih payah dan perjuangan orangtua yang telah membiayai dan mendukung hingga wisuda. Meskipun hidup di desa, kini kesempatan banyak jalan. Silakan kuliah lagi dengan cari beasiswa di kampus negeri dan luar negeri,” kata Andy.
Selain itu, beliau menekankan bahwa dalam dunia kerja, kita harus memperhatikan munculnya arus teknologi yang semakin maju dengan membawa banyak informasi baru yang harus bisa cepat diadaptasi agar dapat memudahkan dalam dunia pekerjaan.
Disampaikan juga kepada calon-calon wisudawan selanjutnya, bahwa dalam masa perkuliahan mahasiswa perlu memiliki banyak pengalaman yang dapat diperoleh melalui berbagai cara, seperti mengikuti pelatihan-pelatihan khusus maupun banyak acara lain guna mengasah keterampilan lainnya.
Pembacaan pidato oleh perwakilan wisudawan dan seruan janji alumni menjadi momen mengharukan yang selalu dilakukan tiap tahun. Momen lain yang membuat terenyuh juga datang saat proses pemindahan tali toga serta penyerahan ijazah kepada para wisuda.
Tak pernah absen, acara wisuda tahun ini juga diisi oleh UKM PAC lewat paduan suara dan persembahan tari tradisional yaitu Tari Gendewo Pinentang oleh divisi tari yang memberikan penampilannya dengan baik dan mampu memukau para hadirin di acara wisuda tersebut.
Ketua panitia wisuda Tahun 2024 Eka Farida Fasha MPd. menyampaikan bahwa turut senang, bangga dan haru melihat para mahasiswa berhasil diwisuda di tahun ini. Dan dia berharap para wisudawan tersebut dapat membawa nama baik universitas ke dunia luar dan dapat membanggakan universitas, dia juga turut mendoakan para wisudawan.
“Harapan saya kedepan, mahasiwa yang wisuda saat ini mudah – mudahan dimudahkan selalu dimanapun berada dan tentunya jaga nama baik almamater Universitas Peradaban” ujar Eka saat sesi wawancara.
Rangkaian prosesi wisuda ditutup oleh rektor Universitas Peradaban. Melalui pembawa acara, universitas juga turut berterimakasih serta memohon maaf kepada para wisudawan dan wisudawati, apabila selama menempuh pendidikan di Universitas Peradaban terdapat kesalahan atau hal yang tidak menyenangkan.
Turut disampaikan terkait doa dan dukungan kepada para wisudawan dan wisudawati untuk langkah selanjutnya.(reza)